Kamis, 24 Maret 2011

pindah ke klinik dokter spesialis kulit di surabaya timur

Semester 5 awal aku akhirnya pindah ke klinik **C. Di sini yg praktek adalah dokter spesialis kulit semua. Kata temenku, dia jg perawatan disini, bagus. Dan dia sdh sembuh dari problem acnenya. Dan tipe acne dia adalah sama kayak aku. Tapi bedanya, dia juga ikut program fitness. Sedangkan aku, jarang bgt OR. Dia selalu OR setiap hari meski cuma 30 menit.
Perawatan disini bnr2 medis bgt. Pertama dateng, langsung di peeling, dikasih obat minum antoibiotik, krim2, sm vitamin acna care. Total habisnya 1,8 juta. Sekali peeling 750 ribu. Dari kedatangan pertama sampe kedatangan yang ke 4, aku terus2an di peeling. Sampe akhirnya suatu ketika, nggak tau knp, kondisi kulit wajahku turun lg. Alias banyak newbie yg keluar (jerawat maksudku). Dan ayahku pun panik. begitu pula dgnku. Ada apa ini kok sampe muncul terus2an nonstop hits???
Pas aku kontrol, dokterku pun sampe kaget. Hahahaha!! mau di peeling lagi tp aku nolak. Dengan pertimbangan, ini muka lg bengkak dan nyeri masa mau di peeling. FYI, peeling untuk jerawat itu bnr2 sakiiiiiit dan panaaaaaasss bgt!!! lha kl pas itu aku jadi di peeling, gmn coba rasanya???
Dan baru saat itu aku ngerasa sedih dan frustasi. Sedih krn mukaku flare up lg, frustasi krn kok rasanya dari dulu nggak sembuh2 sih jerawatnya. Dan jujur pas itu aku sempet depresi. Menjaga kulit wajah yg berminyak itu sungguh sangat-sangat susah dan repot. Apalagi kulitku sdh nggak pny daya tahan, jadi kena debu dikit langsung infeksi. Dan pas itu jg, ada kejadian nggak enak yg aku alami. Ada salah satu dosenku (profesor..cewek..) dan beliau ini emang sudah senior (a.k.a sepuh) tp masih tetep cantik dan awet muda. Beliau melihat wajahku. Dan keluarlah kata-kata ajaibnya (yg dia bilang sbg nasehat). Dan bahkan, dia sempet nakut-nakutin aku kalo dgn kondisi wajahku seperti itu, aku bisa mendadak kejang dan mati (ya, beliau menggunakan kata 'mati' bukan 'meninggal'). Syok! aku bukan syok mendengar info itu tp aku syok krn beliau kok berani bnr menggunakan kata 'mati'. Syok krn seorang dosen kok bs mengatakan kata2 yang sarkastik. Aku tau kl jerawatan di area T itu bisa menyebabkan meningitis dan kejang bahkan bs sampe meninggal. Aku tau semua fakta itu. Ingat, aku jerawatan sdh tahunan bkn harian ato bulanan. Tentu aja aku tau. Selain itu, kebetulan ayah dan ibuku seorang dokter spesialis, jadi so pasti kedua orangtuaku pun tau semua bahaya jerawat. Dan kedua orang tuaku pun juga sdh berusaha mengobati aku serta mngobatkan aku ke kolega2 mereka. Dan kebetulan pula, aku kuliah di kedokteran jadi aku jg tau semua itu. Lagi pula jaman sekarang internet adalah dewa untuk mencari segala informasi. Aku selalu browsing artikel ilmiah, penelitian, sampe terapi terbaru pengobatan jerawat. Chronic acne is not a simple case. Di setiap penelitian jg menyebutkan kl acne itu penyebabnya adalah multi factorial, alias bnyk bgt penyebabnya. Dan diantara banyak penyebab itu, disebutkan sebesar 10% kasus chronic acne itu penyebabnya idiopatik alias unknown.

Ya sudah, aku bukan putus asa. Aku tetep berusaha keras untuk menyembuhkan. Tapi aku nggak mau jadi minder. Aku nggak mau jerawat memengaruhi kualitas hidupku. Biar banyak orang yg selalu mandang aku kasihan ato bahkan jijik-miris. Mereka berhak untuk menilai dlm hati tapi mereka nggak berhak untuk menghina aku.

Thx a lot untuk almarhumah mamaku yg selalu support aku, sll menanamkan karakter yang kuat dan sabar di dalam diriku. Berkat mama, aku tdk merasa rendah diri. Memang kadang aku down/stres/depresi, tp hal itu nggak berlangsung lama. Karna aku pernah melihat penyakit yang lebih buruk dari chronic acne. Aku pernah melihat orang yg mengalami/ menderita penyakit yang lebih menyengsarakan dari chronic acne ini.

Dan setelah hampir lebih dari 6 bulan perawatan di **c, dokter kulitku merekomendasikan aku untuk pakai oral treatment. Isotretinoin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar